History of
Naharul Ijtima' Tradition (Studi Geneologi Keilmuan di NU Margomulyo)
Oleh: Lamiran, S.Pd.I./Badrun Sulaiman Ketua MWCNU Margomulyo
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tradisi Naharul Ijtima'
di NU Margomulyo Bojonegoro Jawa Timur, memiliki sejarah yang kaya dan menarik.
Dimulai pada tahun 2019, kegiatan ini merupakan hasil gagasan Rabithah Ma’ahid
Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah, sebagai respons terhadap
kebutuhan untuk mempererat tali silaturahmi antara para ulama, santri dan warga
NU secara umum. Yang kemudian perkembangan di lapangan gagasan Rabithah Ma’ahid
Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah mengilhami sebagian kader penggerak
dan aktifis NU di beberapa daerah di Indonesia terkhusus di wilayah Margomulyo.
Naharul Ijtima’
menjadi alternatif berkualitas untuk Lailatul Ijtima' yang sulit dilakukan di
tengah medan wilayah Margomulyo yang didominasi oleh hutan[1].
Yang mana MWCNU margomulyo terdiri dari 6 Ranting yakni Rantig NU Ngelo,
Margomulyo, Kalangan, Sumberjo, Meduri dan geneng, yang mayoritas berada di
kawasan perhutani dengan kondisi jalan makadam yang masih sulit di lalui
terlebih di saat malam hari.
Tradisi Naharul
Ijtima' di NU Margomulyo merupakan cerminan dari kebutuhan mendesak akan
pertemuan rutin antara ulama dan santri serta warga NU secara Umum di wilayah
yang geografisnya menantang. Sejarah kegiatan ini, yang dimulai pada tahun
2019, menandai awal perjalanan yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan
kebersamaan.
1. Gagasan
Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah:
Naharul Ijtima' bukanlah sekadar kegiatan biasa,
melainkan sebuah gagasan yang lahir dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul
Ulama (RMINU) Jawa Tengah. RMINU sebagai organisasi yang peduli terhadap
pengembangan keilmuan dan silaturahmi di kalangan NU, merespons permasalahan geografis
yang berbeda-beda di setiap wilayah di indonesia terkhusus di wilayah Margomulyo
dengan menggagas kegiatan ini. Dengan demikian, Naharul Ijtima' menjadi
bukti nyata upaya organisasi untuk membawa manfaat positif bagi komunitas NU di
seluruh wilayah Indonesia.
2. Respons terhadap Kebutuhan Mempererat
Tali Silaturahmi:
Keberadaan Naharul Ijtima' sejalan dengan kebutuhan akan
mempererat tali silaturahmi antara ulama dan santri NU di Margomulyo. Tradisi
ini menjadi saluran untuk membangun kedekatan hubungan interpersonal,
mengingatkan akan pentingnya menjaga ikatan sosial dan keagamaan di tengah
kesulitan aksesibilitas geografis di wilayah tersebut.
3. Alternatif Berkualitas untuk Lailatul
Ijtima':
Naharul Ijtima' di NU Margomulyo
menciptakan alternatif berkualitas untuk Lailatul Ijtima', yang sulit dilakukan
di medan wilayah Margomulyo yang mayoritas didominasi oleh hutan. Keberhasilan
Naharul Ijtima' sebagai alternatif ini dapat diartikan sebagai respons kreatif
terhadap kondisi lingkungan yang unik di wilayah tersebut, menunjukkan
fleksibilitas dan adaptabilitas dalam merespons tantangan lokal.
Seiring dengan makin jelasnya
latar belakang Naharul Ijtima', kita dapat memahami bahwa tradisi ini tidak
hanya hadir sebagai kegiatan rutin, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya
nyata komunitas NU untuk memperkokoh nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan
keilmuan di tengah kondisi lingkungan yang unik dan memerlukan pendekatan yang
inovatif.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini
bertujuan untuk mengungkap sejarah dan perkembangan Naharul Ijtima' di NU
Margomulyo, menjelaskan genealogi keilmuan yang mendasari tradisi ini, serta
menggali dampak positifnya terhadap komunitas NU di wilayah tersebut.
Pembahasan
mengenai tujuan penulisan makalah ini mengarah pada ketiga aspek penting yang
ingin diungkap:
1. Mengungkap Sejarah dan Perkembangan Naharul Ijtima' di NU
Margomulyo:
Sebagai upaya awal, tujuan penulisan ini adalah merinci
sejarah Naharul Ijtima' sejak dimulainya pada tahun 2019. Penelusuran ini
mencakup aspek-aspek seperti awal mula ide, perkembangan pelaksanaan, dan
tahapan kunci yang membentuk tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan keagamaan di NU Margomulyo. Dengan memahami sejarahnya, para pembaca
dapat menangkap konteks serta evolusi Naharul Ijtima' dalam konteks NU
Margomulyo.
2. Menjelaskan Geneologi Keilmuan yang Mendasari
Tradisi Ini:
Pada bagian ini, penulisan berfokus pada genealogi
keilmuan yang menjadi landasan Naharul Ijtima'. Dalam hal ini, makalah
mencermati pengaruh dan kontribusi Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama
(RMINU) Jawa Tengah, inisiatif dari tokoh ulama seperti KH Musthofa Bisri,
serta peran komunitas ulama, santri dan warga NU secara Umum baik kultural
maupun struktural. Dengan mendalaminya, makalah berusaha menjelaskan bagaimana
keilmuan menjadi pilar utama dalam mewujudkan keberhasilan dan keberlanjutan
Naharul Ijtima'.
3. Menggali Dampak Positif Naharul Ijtima' Terhadap
Komunitas NU di Wilayah Tersebut:
Pada aspek ini, fokus makalah tertuju pada dampak positif
Naharul Ijtima' terhadap komunitas NU di Margomulyo. Dari sudut pandang
keagamaan, sosial, dan keilmuan, makalah mengidentifikasi perubahan positif
dalam tali silaturahmi, peningkatan keilmuan, serta peneguhan solidaritas di
antara ulama, santri dan warga NU secara Umum baik kultural maupun struktural.
Dengan menganalisis dampak positif ini, makalah mendorong apresiasi terhadap
relevansi dan manfaat Naharul Ijtima' dalam membangun dan memperkuat komunitas
NU.
Melalui ketiga
tujuan tersebut, makalah ini berupaya memberikan gambaran komprehensif mengenai
Naharul Ijtima' di NU Margomulyo, memberikan wawasan yang lebih dalam terkait
perjalanan, nilai-nilai keilmuan, dan kontribusinya terhadap perkembangan
komunitas NU di wilayah tersebut.
IV. Sejarah Naharul Ijtima' di
NU Margomulyo
V. Genealogi Keilmuan Naharul
Ijtima' di NU Margomulyo
VI. Dampak Sosial dan Keilmuan
Naharul Ijtima'
VII. Tantangan dan Prospek
Masa Depan
**Penulis adalah Kader
dan Aktifis NU yang saat ini di Amanahi Menjadi Ketua MWCNU & MUI
Margomulyo