Jumat, 15 Desember 2023

History of Naharul Ijtima' Tradition (Studi Geneologi Keilmuan di NU Margomulyo)



History of Naharul Ijtima' Tradition (Studi Geneologi Keilmuan di NU Margomulyo)

Oleh: Lamiran, S.Pd.I./Badrun Sulaiman Ketua MWCNU Margomulyo

I. Pendahuluan

 

A. Latar Belakang

Tradisi Naharul Ijtima' di NU Margomulyo Bojonegoro Jawa Timur, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Dimulai pada tahun 2019, kegiatan ini merupakan hasil gagasan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah, sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mempererat tali silaturahmi antara para ulama, santri dan warga NU secara umum. Yang kemudian perkembangan di lapangan gagasan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah mengilhami sebagian kader penggerak dan aktifis NU di beberapa daerah di Indonesia terkhusus di wilayah Margomulyo.

Naharul Ijtima’ menjadi alternatif berkualitas untuk Lailatul Ijtima' yang sulit dilakukan di tengah medan wilayah Margomulyo yang didominasi oleh hutan[1]. Yang mana MWCNU margomulyo terdiri dari 6 Ranting yakni Rantig NU Ngelo, Margomulyo, Kalangan, Sumberjo, Meduri dan geneng, yang mayoritas berada di kawasan perhutani dengan kondisi jalan makadam yang masih sulit di lalui terlebih di saat malam hari.

Tradisi Naharul Ijtima' di NU Margomulyo merupakan cerminan dari kebutuhan mendesak akan pertemuan rutin antara ulama dan santri serta warga NU secara Umum di wilayah yang geografisnya menantang. Sejarah kegiatan ini, yang dimulai pada tahun 2019, menandai awal perjalanan yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.

1.   Gagasan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah:

Naharul Ijtima' bukanlah sekadar kegiatan biasa, melainkan sebuah gagasan yang lahir dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah. RMINU sebagai organisasi yang peduli terhadap pengembangan keilmuan dan silaturahmi di kalangan NU, merespons permasalahan geografis yang berbeda-beda di setiap wilayah di indonesia terkhusus di wilayah Margomulyo dengan menggagas kegiatan ini. Dengan demikian, Naharul Ijtima' menjadi bukti nyata upaya organisasi untuk membawa manfaat positif bagi komunitas NU di seluruh wilayah Indonesia.

2.   Respons terhadap Kebutuhan Mempererat Tali Silaturahmi:

Keberadaan Naharul Ijtima' sejalan dengan kebutuhan akan mempererat tali silaturahmi antara ulama dan santri NU di Margomulyo. Tradisi ini menjadi saluran untuk membangun kedekatan hubungan interpersonal, mengingatkan akan pentingnya menjaga ikatan sosial dan keagamaan di tengah kesulitan aksesibilitas geografis di wilayah tersebut.

3.   Alternatif Berkualitas untuk Lailatul Ijtima':

Naharul Ijtima' di NU Margomulyo menciptakan alternatif berkualitas untuk Lailatul Ijtima', yang sulit dilakukan di medan wilayah Margomulyo yang mayoritas didominasi oleh hutan. Keberhasilan Naharul Ijtima' sebagai alternatif ini dapat diartikan sebagai respons kreatif terhadap kondisi lingkungan yang unik di wilayah tersebut, menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam merespons tantangan lokal.

Seiring dengan makin jelasnya latar belakang Naharul Ijtima', kita dapat memahami bahwa tradisi ini tidak hanya hadir sebagai kegiatan rutin, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya nyata komunitas NU untuk memperkokoh nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan keilmuan di tengah kondisi lingkungan yang unik dan memerlukan pendekatan yang inovatif.

 

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk mengungkap sejarah dan perkembangan Naharul Ijtima' di NU Margomulyo, menjelaskan genealogi keilmuan yang mendasari tradisi ini, serta menggali dampak positifnya terhadap komunitas NU di wilayah tersebut.

Pembahasan mengenai tujuan penulisan makalah ini mengarah pada ketiga aspek penting yang ingin diungkap:

1.  Mengungkap Sejarah dan Perkembangan Naharul Ijtima' di NU Margomulyo:

Sebagai upaya awal, tujuan penulisan ini adalah merinci sejarah Naharul Ijtima' sejak dimulainya pada tahun 2019. Penelusuran ini mencakup aspek-aspek seperti awal mula ide, perkembangan pelaksanaan, dan tahapan kunci yang membentuk tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan di NU Margomulyo. Dengan memahami sejarahnya, para pembaca dapat menangkap konteks serta evolusi Naharul Ijtima' dalam konteks NU Margomulyo.

2.   Menjelaskan Geneologi Keilmuan yang Mendasari Tradisi Ini:

Pada bagian ini, penulisan berfokus pada genealogi keilmuan yang menjadi landasan Naharul Ijtima'. Dalam hal ini, makalah mencermati pengaruh dan kontribusi Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah, inisiatif dari tokoh ulama seperti KH Musthofa Bisri, serta peran komunitas ulama, santri dan warga NU secara Umum baik kultural maupun struktural. Dengan mendalaminya, makalah berusaha menjelaskan bagaimana keilmuan menjadi pilar utama dalam mewujudkan keberhasilan dan keberlanjutan Naharul Ijtima'.

3.  Menggali Dampak Positif Naharul Ijtima' Terhadap Komunitas NU di Wilayah Tersebut:

Pada aspek ini, fokus makalah tertuju pada dampak positif Naharul Ijtima' terhadap komunitas NU di Margomulyo. Dari sudut pandang keagamaan, sosial, dan keilmuan, makalah mengidentifikasi perubahan positif dalam tali silaturahmi, peningkatan keilmuan, serta peneguhan solidaritas di antara ulama, santri dan warga NU secara Umum baik kultural maupun struktural. Dengan menganalisis dampak positif ini, makalah mendorong apresiasi terhadap relevansi dan manfaat Naharul Ijtima' dalam membangun dan memperkuat komunitas NU.

Melalui ketiga tujuan tersebut, makalah ini berupaya memberikan gambaran komprehensif mengenai Naharul Ijtima' di NU Margomulyo, memberikan wawasan yang lebih dalam terkait perjalanan, nilai-nilai keilmuan, dan kontribusinya terhadap perkembangan komunitas NU di wilayah tersebut.

 

 

I. Pendahuluan

II. Tinjauan Pustaka

III. Metodologi

IV. Sejarah Naharul Ijtima' di NU Margomulyo

V. Genealogi Keilmuan Naharul Ijtima' di NU Margomulyo

VI. Dampak Sosial dan Keilmuan Naharul Ijtima'

VII. Tantangan dan Prospek Masa Depan

VIII. Kesimpulan

IX. Penutup

 

**Penulis adalah Kader dan Aktifis NU yang saat ini di Amanahi Menjadi Ketua MWCNU & MUI Margomulyo