Jumat, 08 Desember 2023

Naharul Ijtima': Membangun Jejak Baru dalam Pergerakan NU

Sebagai kelanjutan dari tradisi Lailatul Ijtima', pelaksanaan Naharul Ijtima' di siang hari menambah dimensi dinamis pada pergerakan NU. Keputusan ini memberikan ruang untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan yang muncul, sekaligus menciptakan kesempatan bagi pengurus NU untuk berpartisipasi dalam suasana terang benderang.

Pertemuan di siang hari membawa dinamika yang berbeda, menghadirkan kesempatan untuk membahas isu-isu aktual secara lebih terperinci dan mengembangkan strategi yang lebih canggih dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Naharul Ijtima' menciptakan suasana yang terbuka dan memungkinkan keterlibatan masyarakat yang lebih luas, memperluas dampak dakwah Islam Aswaja di tengah-tengah kompleksitas tantangan sosial dan politik.


Baca Juga: LAILATUL IJTIMA' NU: Pertemuan Malam sebagai Landasan Evaluasi Dakwah Islam Aswaja


Pergeseran waktu juga mencerminkan kesadaran NU terhadap peran penting organisasi ini dalam memperjuangkan Islam yang penuh rahmat dan inklusif. Dengan menggelar pertemuan di siang hari, NU menunjukkan keterbukaannya terhadap berbagai kalangan masyarakat yang ingin terlibat dalam pergerakan dakwah, tanpa dibatasi oleh kendala waktu malam.


Baca Juga: Kesinambungan Tradisi: Warisan Lailatul Ijtima' dan Inovasi Naharul Ijtima'


Selain itu, Naharul Ijtima' menjadi wadah bagi para pengurus NU untuk menjembatani perbedaan pendapat, mencapai kesepakatan, dan menyatukan visi dalam rangka meningkatkan efektivitas dakwah. Diskusi-diskusi yang terbuka dan konstruktif di siang hari memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan menggali solusi terbaik dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.


Baca Juga: Mengukir Masa Depan: Lailatul Ijtima' dan Naharul Ijtima' sebagai Pilar Pergerakan NU


Dengan demikian, perjalanan Lailatul Ijtima' yang bergeser menjadi Naharul Ijtima' mencerminkan adaptabilitas dan ketangguhan NU sebagai organisasi dakwah. Ini adalah contoh nyata bagaimana NU terus bertransformasi, menjaga keasliannya, dan tetap relevan di tengah-tengah dinamika perubahan zaman.

Baca Juga: Melangkah Bersama: Lailatul Ijtima' dan Naharul Ijtima' dalam Konteks Global

Sebagai pusat pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia, NU melalui Lailatul Ijtima' dan Naharul Ijtima' terus membentuk jejaknya dalam sejarah pergerakan Islam, membawa pesan cinta, kedamaian, dan kebersamaan. Inilah ciri khas NU, sebagai garda terdepan dalam menyebarkan ajaran Islam Aswaja yang inklusif, menginspirasi generasi untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keadilan dan harmoni.


*Penulis adalah salah satu aktifis dan kader NU yang mendapat amanat sebagai ketua MWCNU margomulyo