Oleh: Badrun Sulaiman Ketua MWCNU Margomulyo.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini. Saya ingin menyampaikan makalah ini kepada seluruh ibu-ibu Muslimat NU Margomulyo dengan tema yang sangat indah, yaitu "Spirit Isra' Mi'raj Sebagai Solusi Peredam Kegaduhan dalam Keluarga."
Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, di mana beliau dinaiki oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan dari sana beliau naik ke langit yang lebih tinggi lagi. Perjalanan ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kita sebagai umat Muslim.
Dalam konteks keluarga, kehidupan seringkali diwarnai dengan berbagai kegaduhan dan pertentangan antara anggota keluarga. Kegaduhan ini bisa muncul dalam bentuk perbedaan pendapat, konflik emosional, atau bahkan pertengkaran yang lebih serius. Namun, sebagai ibu-ibu Muslimat NU Margomulyo, kita memiliki ajaran Isra' Mi'raj yang dapat menjadi solusi peredam kegaduhan dalam keluarga kita.
Dalil dari Al-Qur'an yang dapat kita temukan terkait dengan solusi peredam kegaduhan dalam keluarga adalah dalam Surah Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu dapat ketenangan hati, dan dijadikan-Nya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berpikir." (Q.S. Ar-Rum: 21)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan pasangan hidup untuk kita sebagai sumber ketenangan hati dan kasih sayang. Dalam konteks ini, kita sebagai ibu-ibu harus menyadari bahwa keluarga adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, dan kita harus menjaga keharmonisan dan ketenangan dalam keluarga kita.
Hadis yang dapat kita jadikan pegangan adalah hadis dari Rasulullah SAW yang menyatakan:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian adalah yang baik akhlaknya terhadap keluarganya, dan aku adalah yang baik akhlaknya terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi)
Dari hadis ini, kita belajar pentingnya memiliki akhlak yang baik terhadap anggota keluarga kita. Akhlak yang baik mencakup sikap sabar, pengertian, toleransi, dan menghormati perbedaan pendapat. Dengan memiliki akhlak yang baik, kita dapat menjadi solusi peredam kegaduhan dalam keluarga, menjaga kerukunan, dan memperkuat ikatan kasih sayang di antara anggota keluarga.
Kalam hikmah ulama terkait dengan solusi peredam kegaduhan dalam keluarga juga banyak. Salah satunya adalah perkataan Imam Ghazali, "Rahasia kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya komunikasi yang baik, saling menghormati, dan sikap saling memaafkan." Hal ini menekankan pentingnya komunikasi yang efektif, menghormati satu sama lain, dan memiliki sikap memaafkan dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Dalam konteks Isra' Mi'raj, kita juga dapat mengambil pelajaran berharga. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit adalah bukti kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi sebagai utusan-Nya. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi sebelumnya dan menerima perintah shalat lima waktu. Ini mengajarkan kita pentingnya menjaga ibadah kita sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh petunjuk-Nya.
Dalam keluarga, menjaga ibadah bersama-sama, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan berzikir, dapat menjadi sarana untuk mempererat ikatan keluarga dan memperoleh berkah dari Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah secara bersama-sama, kita juga dapat memberikan teladan yang baik kepada anak-anak kita, mengajarkan mereka pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka menjaga keharmonisan keluarga, perlu juga diingat bahwa dalam setiap perselisihan, kita harus mencari penyelesaian yang terbaik dengan musyawarah dan mengedepankan sikap saling memaafkan. Allah SWT berfirman dalam Surah Ash-Shura ayat 38:
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ
"Dan orang-orang yang menjauhi kejahatan besar dan perbuatan keji, dan apabila mereka marah, mereka memaafkan." (Q.S. Ash-Shura: 37)
Dalam konteks kehidupan keluarga, kita harus menjauhi perbuatan yang buruk, menjaga sabar dan memaafkan satu sama lain ketika ada perselisihan. Sikap memaafkan adalah salah satu kunci penting dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Dalam rangka menerapkan spirit Isra' Mi'raj sebagai solusi peredam kegaduhan dalam keluarga, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri dan anggota keluarga tentang keistimewaan dan keberkahan keluarga sebagai anugerah dari Allah SWT. Kita harus memiliki akhlak yang baik, mengedepankan komunikasi yang baik, menghormati perbedaan pendapat, menjaga ibadah bersama-sama, dan memiliki sikap saling memaafkan.
Mari kita menjadikan keluarga kita sebagai tempat yang penuh dengan kasih sayang, harmoni, dan kedamaian, sehingga kita dapat merasakan berkah dari Allah SWT dan menjadi keluarga yang diridhoi-Nya.
Akhir kata, semoga materi ceramah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi ibu-ibu Muslimat NU Margomulyo dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam keluarga. Terima kasih atas perhatian dan kehadirannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.