Kegiatan dibuka dengan penuh semangat oleh pembawa acara,
yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang menyentuh
hati para hadirin. Semangat kebangsaan pun menggelora saat semua peserta
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Acara dilanjutkan dengan tahlil bersama yang dipimpin oleh
Bapak Kiyai Sampin, membawa suasana menjadi lebih khusyuk. Sambutan pertama
disampaikan oleh tuan rumah, Kiyai Mukohar, Rois Syuriyah NU Geneng, yang
menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran serta partisipasi
semua pihak.
Berikutnya, Bapak Sakiman, Ketua LAZISNU Ranting Geneng,
memberikan sambutan mengenai peran vital Kaleng KOIN NU dalam mendukung gerakan
dakwah NU di Desa Geneng. Beliau menekankan betapa pentingnya kontribusi dari
seluruh warga NU dalam program ini untuk kelangsungan dakwah dan kegiatan sosial.
Ketua Ranting NU Geneng, Kiyai Ihsan, dalam sambutannya
memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan peran aktif warga NU beserta
seluruh badan otonom dalam mensukseskan berbagai kegiatan dakwah di Desa
Geneng.
Acara puncak ditandai dengan mauidzoh hasanah yang
disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam
tausiyahnya, beliau menjelaskan tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan
Dzulhijah, "Hari yang amat disukai oleh Allah SWT adalah sepuluh hari
pertama di bulan Dzulhijah. Barang siapa berpuasa di hari itu, seharinya
mendapat imbalan pahala seperti puasa satu tahun, Qiyamulnya di nilai samadengan
menemukan Lailatul Qodar" kata beliau. Kiyai Badrun juga memberikan
pembinaan terkait pentingnya peran LAZISNU dan tertib dalam pelaporan keuangan,
khususnya terkait program Kaleng KOIN NU.
Para peserta yang hadir tampak antusias mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan begitu terasa, mencerminkan kuatnya ikatan antara warga NU Geneng dan para tokoh yang hadir.
Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi
momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendukung berbagai
program dakwah dan sosial yang diinisiasi oleh NU. Partisipasi aktif dari
berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan badan
otonom, menunjukkan sinergi yang baik dalam menjalankan visi dan misi NU di
Geneng.
Kiyai Mukohar dalam sambutannya menekankan pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan di antara warga NU serta terus aktif dalam
kegiatan yang positif. "Kita harus terus bergandengan tangan, bekerja sama
untuk kemajuan desa kita dan kesejahteraan umat," ujarnya dengan penuh
semangat.
Bapak Sakiman juga menambahkan bahwa program Kaleng KOIN NU
bukan hanya sekedar pengumpulan dana, melainkan sebuah gerakan sosial yang
memiliki dampak nyata bagi masyarakat. "Dengan adanya Kaleng KOIN NU, kita
dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, serta mendukung berbagai
program pendidikan dan kesehatan yang sangat penting untuk kemajuan desa
kita," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kiyai Badrun Sulaiman memberikan
tausiyah yang mendalam tentang pentingnya memanfaatkan momentum sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijah untuk meningkatkan ibadah dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Beliau juga mengajak seluruh warga NU untuk lebih aktif dalam mendukung
program-program NU, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan
kemanusiaan.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh
Kiyai Mukohar, memohon keberkahan dan rahmat dari Allah SWT untuk seluruh warga
NU Geneng. Setelah itu, para peserta saling bersalaman dan mengucapkan selamat
jalan, meninggalkan Mushola Sunan Ampel dengan perasaan yang hangat dan penuh
harapan.
Naharul Ijtima' NU Geneng kali ini tidak hanya menjadi ajang
silaturahmi, tetapi juga momen penting untuk memperkokoh semangat kebersamaan
dan kerjasama dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Semua pihak berharap
kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, memberikan manfaat
yang besar bagi seluruh warga NU dan masyarakat di Desa Geneng.
Editor: Tim CyberMWCNU