Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Ngelo, Bapak Tri Maryono, yang juga merupakan Ketua MWC LAZISNU Margomulyo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang mendalam atas upaya semua pihak, terutama jajaran PAC Muslimat & Fatayat NU Margomulyo yang telah memilih Desa Ngelo sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan ini. Bapak Tri Maryono juga memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi, meskipun pihak Pemerintah Desa Ngelo telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan acara tersebut.
Sahabati Rutin Winarsih yang akrab di Panggil Mbak Win, Wakil dari Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bojonegoro, juga turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada warga NU Margomulyo, khususnya PAC Muslimat & Fatayat NU, serta ucapan terima kasih kepada Bapak Tri Maryono yang telah memfasilitasi dan memberikan ruang bagi pergerakan dakwah NU di Desa Ngelo.
Selain sambutan-sambutan, acara ini juga diisi dengan kegiatan sosial berupa santunan kepada anak yatim piatu dari enam ranting NU se-Anak Cabang Margomulyo. Santunan ini disambut dengan suka cita oleh para penerima dan diharapkan dapat meringankan beban mereka.
Puncak acara adalah Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Hasyim Rosyidi dari Bojonegoro. Dalam tausiyahnya, KH. Hasyim menyampaikan berbagai hal, terutama mengenai keutamaan bulan Muharram. Dengan kepiawaiannya, beliau mampu menyampaikan tausiyah yang mendalam dan menyentuh, sehingga para audiens merasa nyaman dan ridho mendengarkannya. Tidak terasa, tausiyah berlangsung hampir dua setengah jam, namun para hadirin tetap antusias dan khidmat mengikuti setiap kata yang disampaikan.
Kegiatan TURBA rutin triwulan PAC Muslimat & Fatayat NU Margomulyo di Desa Ngelo berjalan dengan lancar dan penuh makna. Acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar anggota dan masyarakat, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan dan komitmen dalam menjalankan dakwah serta menjaga kerukunan umat.
Acara TURBA rutin triwulan di Desa Ngelo ini juga menjadi sarana penting untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan organisasi. Kehadiran berbagai tokoh penting dari tingkat kecamatan hingga desa menunjukkan betapa kuatnya dukungan terhadap kegiatan ini.
Kiyai Badrun Sulaiman, dalam sambutannya, juga menyoroti hal yang sama. Beliau menegaskan bahwa NU sebagai organisasi keagamaan memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat. Dengan situasi politik yang kian memanas, upaya untuk menjaga harmoni dan persatuan menjadi semakin krusial.
Momentum pemberian santunan kepada anak yatim piatu juga menjadi salah satu highlight acara. Anak-anak yatim piatu dari enam ranting NU se-Anak Cabang Margomulyo menerima santunan dengan penuh kebahagiaan. Ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga implementasi nyata dari ajaran Islam tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung.
Ketika KH. Hasyim Rosyidi mengambil alih panggung untuk menyampaikan Mauidzoh Hasanah, suasana menjadi semakin khidmat. KH. Hasyim dikenal dengan cara penyampaian yang santun namun penuh makna. Beliau mengupas keutamaan bulan Muharram dengan begitu mendalam, memberikan inspirasi dan motivasi kepada para hadirin untuk semakin meningkatkan ibadah dan kebaikan di bulan yang mulia ini. Penyampaian beliau yang begitu piawai membuat waktu berjalan tanpa terasa, hingga lebih dari dua jam hadirin larut dalam hikmah yang beliau sampaikan.
Acara di Desa Ngelo ini juga menjadi cerminan dari betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam menjalankan program-program keagamaan dan sosial. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan NU, khususnya Muslimat & Fatayat, dapat terus menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang harmonis, beradab, dan berkeadilan.
Tim CyberMWCNU