Kamis, 18 Juli 2024

Lailatul Ijtima' MWCNU Margomulyo: Refleksi dan Evaluasi Pergerakan di Tengah Cahaya Keberkahan Muharom


Margomulyo, 17 Juli 2024 - Lailatul Ijtima' MWCNU Margomulyo kembali diselenggarakan dengan penuh khidmat pada malam Kamis Legi, tepatnya Rabu 17 Juli 2024/11 Muharram 1446 H. Bertempat di Aula MWCNU Margomulyo, acara yang berlangsung dari pukul 20.30 hingga 23.00 ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting NU serta masyarakat sekitar yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Sholawat Bilqiyam yang meresap ke dalam hati para hadirin. Ustadz Syaifuddin, ketua PAC Rijalul Ansor Margomulyo, dengan suara yang tenang dan penuh keikhlasan, membacakan Sholawat tersebut yang di ikuti para hadirin, menciptakan suasana yang penuh dengan keberkahan. Selanjutnya, acara diteruskan dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh Kiyai Jumari Wakil Ketua MWCNU Margomulyo, di mana para hadirin bersama-sama melantunkan dzikir sebagai bentuk penghormatan kepada arwah para leluhur dan pahlawan.


Setelah Tahlil, hadirin disuguhkan dengan pembacaan Manakib Jawahirul Ma'ani oleh Kiyai Lasdi. Kisah-kisah penuh hikmah yang terkandung dalam manakib ini memberikan pelajaran dan inspirasi bagi setiap yang hadir untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Acara dilanjutkan dengan Khutbah Iftitah yang disampaikan oleh Kiyai Rosidi, Ro'is Syuriyah MWCNU Margomulyo. Dalam khutbahnya, Kiyai Rosidi memberikan apresiasi positif atas terlaksananya acara pada malam ini. Beliau menekankan pentingnya kegiatan Lailatul Ijtima' sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di kalangan warga NU Margomulyo.


Puncak acara ditandai dengan sesi Muhasabah Pergerakan dan Paparan Progres MWCNU Margomulyo yang disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam muhasabahnya, Kiyai Badrun memaparkan sejarah berdirinya MWCNU Margomulyo pada tahun 1993, yang merupakan awal periodik pertama setelah Margomulyo resmi menjadi kecamatan, sebelumnya bagian dari Kecamatan Ngraho. Beliau mengulas perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh MWCNU Margomulyo dari masa ke masa, serta capaian-capaian yang telah diraih selama ini.

Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, Kiyai Badrun menekankan pentingnya refleksi dan evaluasi dalam setiap langkah pergerakan NU. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan serta sosial di Margomulyo, demi kemaslahatan umat dan masyarakat.


Acara yang dipandu oleh MC Ustadz Syaifuddin ini ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan dalam setiap langkah pergerakan NU di Margomulyo. Malam yang penuh makna ini menjadi momentum penting bagi warga NU Margomulyo untuk terus bergerak maju dengan penuh optimisme dan semangat kebersamaan.



Muhasabah Pergerakan: Perjalanan Kepengurusan MWCNU Margomulyo


Kiyai Badrun Sulaiman, dalam sesi muhasabahnya, memaparkan sejarah perjalanan kepengurusan MWCNU Margomulyo sejak pertama kali didirikan. Beliau mengulas setiap periodik dengan mendalam, menyoroti suka duka yang dialami dalam mengembangkan organisasi ini.


Periode 1993-1998

Pada periode pertama ini, MWCNU Margomulyo dipimpin oleh Kiyai Sho'im sebagai Ketua dan Bapak Atin sebagai Sekretaris. Belum ada posisi Ro'is Syuriyah pada masa ini. Pada masa awal ini, NU masih dipandang sebagai sebuah formalitas yang marjinal di mata masyarakat. Namun, para pengurus terus berjuang untuk memperkenalkan dan menguatkan peran NU di tengah masyarakat Margomulyo.


Periode 1998-2003

Kepemimpinan berlanjut dengan Kiyai Sho'im sebagai Ro'is dan Bapak Miran sebagai Ketua. Periode ini ditandai dengan upaya keras untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan keagamaan di berbagai lapisan masyarakat. Perjuangan demi perjuangan mulai membuahkan hasil, walaupun tantangan tetap ada.


Periode 2003-2008

Pada periode ini, Kiyai Sho'im masih menjabat sebagai Ro'is dan Bapak Miran sebagai Ketua. Konsolidasi internal terus dilakukan untuk memperkuat fondasi organisasi. Kegiatan-kegiatan keagamaan semakin beragam dan menarik minat lebih banyak masyarakat.


Periode 2008-2013

Kepemimpinan MWCNU Margomulyo beralih ke Kiyai Mahtum Tamsir sebagai Ro'is dan Bapak Miran sebagai Ketua. Pada periode ini, MWCNU Margomulyo mulai mendapatkan pengakuan yang lebih luas dari masyarakat. Upaya dakwah dan kegiatan sosial semakin intensif dilakukan.


Periode 2013-2018

Kiyai Mahtum Tamsir kembali menjabat sebagai Ro'is, dengan Bapak Miran masih menjabat sebagai Ketua. Dalam periode ini, MWCNU Margomulyo semakin solid dan banyak memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Berbagai program keagamaan dan sosial semakin terstruktur dan terencana dengan baik.


Periode 2018-2023

Pada periode ini, Bapak Miran menjabat sebagai Ro'is dan Kiyai Rosyidi sebagai Ketua. Di bawah kepemimpinan mereka, MWCNU Margomulyo semakin berkembang dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kegiatan-kegiatan NU mulai menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, menunjukkan bahwa NU telah berhasil menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Margomulyo.


Periode 2023-2028

Saat ini, MWCNU Margomulyo dipimpin oleh Kiyai Rosyidi sebagai Ro'is dan Kiyai Badrun Sulaiman sebagai Ketua. Di bawah kepemimpinan mereka, MWCNU Margomulyo terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan serta sosial. Kiyai Badrun mengungkapkan harapannya agar MWCNU Margomulyo semakin bermartabat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat.


Dalam setiap periodik, Kiyai Badrun memaparkan berbagai suka duka yang dialami. Dari masa awal yang penuh tantangan hingga kini di mana NU telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Margomulyo. Perjuangan panjang ini akhirnya membuahkan hasil dengan NU yang tidak lagi dipandang sebagai sebuah formalitas marjinal, melainkan telah menjadi lifestyle yang bermartabat.


Kiyai Badrun menutup muhasabahnya dengan pesan inspiratif kepada seluruh hadirin untuk terus menjaga semangat dan komitmen dalam berkhidmat di jalan Allah SWT. Beliau berharap agar MWCNU Margomulyo terus menjadi mercusuar bagi pergerakan NU di wilayah ini, memberikan cahaya dan manfaat bagi seluruh umat.


Paparan Progres MWCNU Margomulyo: Rekonstruksi KOIN NU


Dalam sesi berikutnya, Kiyai Badrun memaparkan capaian MWCNU Margomulyo terkait rekonstruksi KOIN NU, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian finansial organisasi melalui kontribusi warga NU. Beliau menyampaikan dengan bangga bahwa empat ranting NU telah berhasil direkonstruksi dan menunjukkan hasil yang memuaskan, sementara dua ranting lainnya sedang dalam proses rekonstruksi.


Ranting NU Ngelo

Capaian kontribusi dari ranting NU Ngelo mencapai Rp 3.463.100. Angka ini menunjukkan partisipasi yang sangat baik dari warga ranting Ngelo dalam mendukung program KOIN NU. Kontribusi ini digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.


Ranting NU Geneng

Ranting NU Geneng juga menunjukkan kontribusi yang signifikan dengan capaian Rp 2.069.800. Partisipasi aktif dari warga ranting Geneng menjadi salah satu pilar kekuatan dalam rekonstruksi KOIN NU di Margomulyo.


Ranting NU Sumberjo

Ranting NU Sumberjo menyusul dengan kontribusi sebesar Rp 1.996.260. Keberhasilan ini mencerminkan tingginya kesadaran dan komitmen warga Sumberjo terhadap pentingnya kemandirian finansial organisasi.


Ranting NU Kalangan

Meskipun dengan capaian yang lebih kecil, yakni Rp 750.000, ranting NU Kalangan tetap menunjukkan semangat dan kontribusi yang patut diapresiasi. Setiap kontribusi, sekecil apapun, sangat berarti bagi keberlanjutan program-program NU.


Kiyai Badrun menambahkan bahwa rekonstruksi KOIN NU di empat ranting ini telah membuahkan hasil yang nyata dan memberikan dampak positif bagi organisasi dan masyarakat. Sementara itu, dua ranting lainnya sedang dalam proses rekonstruksi, dan diharapkan akan segera menyusul untuk mencapai tujuan yang sama.


Dengan berbagai capaian dan kontribusi yang telah dicapai, Kiyai Badrun mengajak seluruh hadirin untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam upaya-upaya yang dilakukan oleh MWCNU Margomulyo. Semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi adalah kunci keberhasilan dalam membangun dan memperkuat pergerakan NU di tingkat lokal.


Acara ini ditutup dengan doa bersama, semoga setiap langkah dan upaya yang dilakukan oleh MWCNU Margomulyo selalu diberkahi oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi umat dan masyarakat Margomulyo secara luas.


Kontributor: Andray/Agus
Editor: Tim CyberMWCNU