Pemateri yang dinanti-nantikan, Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo, dengan
penuh kharisma menyampaikan tausiyah bertema “Keberadaban Ruh Manusia
Pasca Kematian Dunia.” Dalam ceramahnya, beliau dengan arif mengajak
para jamaah untuk merenungi fase transisi ruh menuju alam yang lebih abadi,
menekankan bahwa kehidupan ini hanyalah sementara dan yang sejati adalah
kebersihan hati dan keikhlasan dalam beramal.
Dalam tausiyah yang disampaikan, Kiyai Badrun menjelaskan betapa pentingnya
mempersiapkan bekal amal sholeh yang akan menjadi teman setia dalam perjalanan
ruh menuju alam barzakh. Beliau juga menyentuh hati para hadirin dengan pesan
mendalam tentang perlunya memperkuat keimanan, menjaga kebersihan jiwa, serta
menumbuhkan rasa ikhlas dalam setiap langkah kehidupan.
Kegiatan kajian rutin ini merupakan agenda tetap setiap Kamis Kliwon,
menjadi wahana bagi seluruh Muslimat NU di Margomulyo untuk saling berbagi ilmu
dan hikmah. Inisiasi dari para pengurus PAC Muslimat NU Margomulyo ini telah
menjadi obor penerang dalam kegelapan hati, mengajak jamaah untuk senantiasa
memperbaiki diri dan mengingat akhirat sebagai tujuan akhir.
Suasana khidmat menyelimuti pertemuan tersebut, ditutup dengan doa yang
menggetarkan jiwa, memohon ridho Allah agar senantiasa memberikan hidayah dan
kekuatan iman bagi setiap insan yang hadir. Tepat pada saat senja mulai
merayap, kajian ini menuntun langkah-langkah para jamaah kembali ke rumah
dengan hati yang lebih tenang, membawa bekal rohani yang akan terus menjadi
pemandu dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah menguraikan tema besar tentang “Keberadaban Ruh Manusia
Pasca Kematian Dunia,” Kiyai Badrun melanjutkan tausiyahnya dengan
pembahasan mendalam mengenai pentingnya memperbanyak ibadah, terutama
di bulan Maulid. Bulan yang penuh keberkahan ini menjadi momen
istimewa, tidak hanya sebagai peringatan kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW,
tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah sebagai
bekal kehidupan pasca kematian dunia.
Beliau mengingatkan bahwa bulan Maulid adalah saat yang penuh rahmat dan
kasih sayang Ilahi, di mana setiap amal ibadah yang dilakukan, baik itu shalat,
sedekah, maupun sholawat kepada Nabi, akan berlipat ganda pahalanya. “Bulan ini
adalah momentum emas bagi umat Islam untuk meraih ampunan dan keberkahan,”
tutur Kiyai Badrun, dengan suara penuh ketenangan yang seolah menggetarkan hati
para jamaah.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa tidak ada bekal yang lebih baik untuk
menghadapi kehidupan setelah kematian selain memperbanyak amal kebajikan. Di
bulan Maulid, umat Islam diajak untuk lebih sering mengingat kemuliaan akhlak
Nabi Muhammad SAW dan meneladani sifat-sifat beliau dalam setiap aspek
kehidupan. “Dengan memperbanyak ibadah di bulan Maulid, kita tidak hanya
menanam kebaikan di dunia, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi
yang sesungguhnya,” ujar beliau dengan lembut.
Kiyai Badrun juga menambahkan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya,
melainkan gerbang menuju kehidupan yang lebih hakiki. Oleh karena itu,
memperbanyak ibadah di bulan Maulid menjadi wujud cinta kepada Rasulullah SAW
dan bukti ketaatan kepada Allah SWT, yang kelak akan menjadi penolong di saat
kita memasuki alam barzakh dan dihisab di hari akhir.
Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun menyisipkan nasihat bijak agar setiap muslim
memanfaatkan momen bulan Maulid untuk memperbaiki diri, membersihkan hati dari
penyakit-penyakit batin seperti iri, dengki, dan sombong, serta memperbanyak
sholawat sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. "Sholawat
adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan Rasulullah, dan dengan banyak
bersholawat, insya Allah, kita akan mendapatkan syafaat beliau di hari
kiamat," imbuhnya, seraya mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa
memperkuat hubungan mereka dengan Sang Pencipta melalui ibadah yang tulus dan
ikhlas.
Kegiatan kajian tersebut kemudian ditutup dengan lantunan sholawat bersama,
yang mengalun syahdu di Aula MWCNU Margomulyo, menciptakan suasana yang penuh
berkah dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, serta harapan untuk hidup yang
lebih baik di dunia dan akhirat.