Minggu, 15 September 2024

Lailatul Ijtima' MWCNU Margomulyo: Menggugah Spirit, Meraih Berkah

Margomulyo - Sabtu, 14 September 2024, aula MWCNU Margomulyo dipenuhi oleh cahaya iman dan harapan dalam rangkaian acara Lailatul Ijtima'. Kegiatan dimulai pada pukul 21.00 dan berlangsung hingga menjelang tengah malam, pukul 23.45, menjadikan suasana malam tersebut penuh dengan keberkahan dan doa.

Lailatul Ijtima' kali ini menonjolkan doa bersama yang mendalam, fokus pada keselamatan umat dan penguatan spiritual. Jajaran pengurus MWCNU Margomulyo, seluruh ranting, dan badan otonom NU hadir dengan penuh khidmat, menyatukan suara dan hati dalam setiap ibadah yang dilaksanakan.

Acara dimulai dengan Sholawat Bilqiyam, yang dipimpin oleh Ustadz Syaifuddin, Wakil Ketua MWCNU Margomulyo. Suara merdu sholawat menyebar ke segenap penjuru aula, mengisi ruangan dengan getaran spiritual yang dalam. Selanjutnya, acara diisi dengan Tahlil, yang dipimpin oleh Kiyai Paniran, Rais Syuriyah NU Ranting Ngelo. Tahlil malam itu menyentuh relung hati, menambah kekhusyukan para hadirin.

Pembacaan Manakib Jawahirul Ma'ani dilanjutkan oleh Kiyai Rosyidi, Rais Syuriyah MWCNU Margomulyo. Suara beliau membawakan sejarah dan keutamaan para aulia dengan khidmat, menambah kedalaman acara. Puncak dari acara adalah Mujahadah yang dipimpin oleh Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam mujahadah ini, Kiyai Badrun mengingatkan kita akan pentingnya memperbanyak diskusi dengan Allah SWT melalui media mujahadah, terutama di era yang penuh fitnah ini. Pesan beliau menjadi peneguh semangat, mengajak kita untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan oleh sembilan Kiyai dari enam ranting NU dan MWCNU secara berurutan. Doa-doa tersebut mengalir dalam kesatuan, mengharapkan rahmat dan hidayah Allah untuk umat, serta keselamatan bagi seluruh masyarakat.

Lailatul Ijtima' MWCNU Margomulyo malam itu adalah sebuah perayaan spiritual yang mendalam, menghubungkan setiap hati dengan doa dan harapan, mengukuhkan komitmen bersama dalam membangun keberkahan. Semoga setiap doa yang dipanjatkan malam itu diterima dan membawa manfaat bagi kita semua.

Suasana khusyuk semakin terasa ketika gema doa bersama sembilan Kiyai mengalun lembut, membawa setiap jiwa dalam harmoni spiritual. Setiap rangkaian doa terasa menyelami hati para hadirin, seolah menggugah kembali kesadaran akan betapa pentingnya kebersamaan dalam menjaga umat dan menghadapi tantangan zaman.

Lailatul Ijtima' ini tidak hanya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga sebagai wadah silaturahmi dan penyegaran spiritual bagi seluruh peserta. Kehadiran para tokoh NU dari berbagai ranting dan badan otonom menegaskan betapa kuatnya ikatan ukhuwah di antara mereka, meski dalam situasi dunia yang semakin kompleks. Kebersamaan yang tercipta malam itu menjadi simbol persatuan, seiring dengan lantunan doa yang tiada henti.

Harapan besar disampaikan dalam setiap mujahadah, seiring dengan pesan Kiyai Badrun yang begitu mendalam. "Diskusi dengan Allah SWT melalui mujahadah adalah cara kita bertahan di tengah guncangan fitnah dunia. Dengan mujahadah, kita tak hanya meminta, tapi merasakan kehadiran-Nya di setiap langkah kita," ucap beliau dengan tegas namun lembut. Pesan ini seakan menjadi penuntun agar setiap insan senantiasa mengingat pentingnya memperbanyak munajat di tengah ujian zaman.

Saat acara mencapai penghujung, tampak wajah-wajah penuh kelegaan dan ketenangan. Doa terakhir yang dipimpin secara berurutan oleh para Kiyai menjadi penutup yang sempurna, seolah seluruh peserta Lailatul Ijtima' mendapatkan pelukan rahmat dari Sang Pencipta. Rasa syukur dan harapan pun membuncah, membawa pulang doa-doa itu ke dalam kehidupan sehari-hari, agar tetap menjadi cahaya penuntun di masa depan.

Kegiatan Lailatul Ijtima' MWCNU Margomulyo ini menjadi pengingat, bahwa meski zaman terus berubah, tradisi doa dan mujahadah akan selalu menjadi benteng kokoh yang melindungi umat dari ancaman fitnah dan godaan dunia. Di tengah malam yang syahdu itu, kebersamaan, doa, dan harapan terajut indah, menciptakan jejak spiritual yang tak terlupakan.


Kontributor: Sholeh
Editor: Tim CyberMWCNU