Margomulyo - Ahad, 1 September 2024, warga Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Margomulyo kembali mengadakan kegiatan Naharul Ijtima' yang rutin dilaksanakan setiap Ahad Legi. Acara yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 15.30 ini digelar di Masjid Besar Al-Ihlas, Dusun Kalimojo, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi warga NU setempat, bersama dengan seluruh Badan Otonom (Banom) seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, serta jamaah Masjid Besar Al-Ihlas, untuk bersilaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Acara dibuka dengan penuh khidmat melalui pembacaan Shalawat Bilqiyam yang dipimpin oleh Saudara Santoso, diikuti dengan lantunan Tahlil yang dipimpin oleh Kiyai Atin. Suasana masjid yang dipenuhi oleh jamaah semakin menambah kekhusyukan ibadah ini.
Selanjutnya, Ketua Ranting NU Margomulyo, Bapak Wadarrokhim, menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi yang tinggi atas peran aktif seluruh warga NU dan Banom dalam menyukseskan acara ini. Beliau menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong-royong dalam menjaga dan memajukan kegiatan keagamaan di Margomulyo.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Diyono, Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat (HUMAS) MWCNU Margomulyo. Beliau membahas berbagai isu terkait kehumasan, dengan fokus khusus pada masalah-masalah yang tengah dihadapi masyarakat, termasuk problematika terkait JUDI dan MINUMAN KERAS (JUDOL). Penekanan pada dampak sosial dan moral dari perilaku negatif ini menjadi sorotan dalam penyampaiannya.
Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo, menjadi pemateri penutup dalam kegiatan kali ini. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan progres capaian yang telah diraih oleh MWCNU Margomulyo, sekaligus memberikan nasihat yang mendalam mengenai bahaya menjauh dari ulama dan ahli fiqih. "Menjauh dari ulama dan ahli fiqih dapat berdampak negatif, di antaranya: hilangnya keberkahan, diangkatnya penguasa zalim, dan meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman," tegas Kiyai Badrun, yang disambut dengan perhatian serius oleh seluruh jamaah yang hadir.
Kegiatan Naharul Ijtima' ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan rutin, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman dan menambah wawasan keagamaan bagi seluruh warga NU Margomulyo. Dengan berakhirnya acara pada pukul 15.30, para jamaah pulang dengan hati yang penuh semangat dan kebersamaan, siap untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan bimbingan agama yang lebih kokoh.
Penutupan acara Naharul Ijtima' kali ini ditandai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Atin. Suasana hening dan penuh kekhusyukan menyelimuti seluruh jamaah saat doa dipanjatkan, memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Setelah doa, para jamaah saling bersalaman, mempererat tali silaturahmi yang selama ini menjadi fondasi kuat dalam komunitas NU Margomulyo.
Di luar masjid, suasana hangat dan penuh persaudaraan terlihat jelas. Para anggota Banser dan Ansor tampak bersiaga, memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan hingga akhir. Sementara itu, para ibu dari Muslimat dan Fatayat saling berbagi cerita dan pengalaman, mempererat hubungan antarbanom yang sudah terjalin erat.
Acara ini tidak hanya menjadi rutinitas semata, tetapi telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Margomulyo. Setiap kali Naharul Ijtima' digelar, bukan hanya ilmu yang didapat, tetapi juga kebersamaan yang semakin menguatkan ikatan sosial di antara warga. Ini menjadi bukti bahwa semangat ke-NU-an di Margomulyo terus tumbuh dan berkembang, didukung oleh kekompakan dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan selesainya kegiatan ini, harapan besar muncul di hati setiap peserta bahwa NU Margomulyo akan terus bergerak maju, menjadi motor penggerak dalam memperkuat akidah dan syiar Islam di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan Naharul Ijtima' yang rutin dilaksanakan ini, di bawah inisiatif Ranting NU Margomulyo, telah membuktikan bahwa kekuatan ukhuwah dan kebersamaan mampu menjadi pondasi yang kokoh bagi kemajuan bersama.
Seiring dengan itu, warga NU Margomulyo siap menyongsong tantangan di masa depan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan ke-NU-an, serta terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik, sejahtera, dan berakhlak mulia.