Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ali Ma'ruf, Ketua Ranting GP Ansor Meduri, yang mengisi suasana masjid dengan lantunan indah dan membawakan jamaah dalam nuansa religius yang mendalam.
Ketua NU Ranting Meduri, Eko Sunarno, kemudian memberikan berbagai hal yang menyoroti beberapa hal penting. Beliau mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. “Gunakan hak pilih yang terbaik, jangan sampai golput,” tegas Eko. Ia juga mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas dan dapat membawa kemajuan bagi desa dan daerah.
Dalam pesan penutupnya, Eko Sunarno berharap agar NU Ranting Meduri dapat terus menjadi wadah yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam membangun masyarakat yang religius, cerdas, dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bagi warga lainnya untuk terus menjaga kebersamaan dan merawat nilai-nilai persahabatan yang sejalan dengan ajaran Islam yang moderat.
Malam Lailatul Ijtima' itu berakhir dengan penuh kehangatan, diiringi dengan doa bersama untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Desa Meduri. Para jamaah pulang dengan harapan besar untuk melihat kerinduan peran NU dalam membimbing dan mendampingi melalui berbagai program yang bermanfaat dan penuh maslahat.
Dalam sambutan berikutnya, Rais Suriyah MWC NU Margomulyo, Kiyai Rosyidi memberikan tausiyah yang menyentuh hati para jamaah mengenai keutamaan memakmurkan masjid. Beliau menekankan bahwa masjid bukan hanya sekedar tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan peradaban Islam yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kebersamaan.
“Memakmurkan masjid adalah bentuk ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah SWT, sekaligus memperkuat persaudaraan di antara umat Islam,” ucapnya dengan penuh semangat. Beliau mengingatkan bahwa peran aktif jamaah dalam kegiatan masjid, mulai dari shalat berjamaah hingga pengajian rutin, adalah bentuk komitmen yang akan mendatangkan keberkahan bagi lingkungan sekitar.
Selain itu, Rais Suriyah MWC juga mengajak jamaah untuk menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. “Dengan mencintai dan meramaikan masjid, kita memberikan teladan yang baik bagi anak-anak kita dan menjaga agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang positif dan penuh nilai-nilai Islam,” lanjutnya.
Penutup tausiyahn beliau diiringi harapan agar seluruh warga, khususnya di Ranting Meduri, semakin bersemangat dalam memakmurkan masjid Baitul Muttaqin dan masjid-masjid lainnya di Desa Meduri. Tausiyah ini memberikan inspirasi bagi para jamaah yang hadir untuk lebih aktif memanfaatkan masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Syarifudin, Wakil Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak para jamaah untuk memahami pentingnya sedekah sebagai sarana mendukung keberlangsungan dakwah NU, khususnya di Desa Meduri.
Ustadz Syarifudin menekankan bahwa sedekah memiliki nilai keutamaan yang tidak hanya berdampak pada pahala di akhirat, tetapi juga membawa keberkahan dan kemudahan dalam kehidupan dunia. “Sedekah adalah investasi ukhrawi yang pahalanya terus mengalir, apalagi jika sedekah tersebut digunakan untuk kegiatan dakwah dan memajukan masyarakat,” ujar beliau. Dengan nada penuh harapan, Ustadz Syarifudin mengajak jamaah untuk ikut berperan aktif menyokong program-program NU di Meduri melalui sedekah, sehingga berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai penutup dari rangkaian acara, doa yang dipanjatkan oleh Kyai Rohmad Tini, Syuriah NU Ranting Meduri. Dalam doanya, beliau memohon agar Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan, keselamatan, dan kemudahan bagi seluruh jamaah serta menguatkan semangat warga Desa Meduri untuk terus aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
Doa yang dipanjatkan oleh Kyai Rohmad Tini mengakhiri malam Lailatul Ijtima' dengan suasana yang penuh haru dan ketenangan. Para jamaah pun pulang dengan hati yang penuh rasa syukur, membawa semangat baru untuk lebih aktif dalam memakmurkan masjid, mendukung dakwah NU, dan menjalin kebersamaan dalam setiap langkah kebaikan.